Simak, beberapa Penyakit Menular Era Modern. Ini penjelasan ringkas beberapa penyakit, yang disebabkan ekspansi virus di era modern.
1. AIDS
AIDS pertama kali ditemukan di Amerika Serikat. Namun asal virus HIV-nya dari Afrika. Konon penyakit ini mulai eksis setelah salah seorang warga di Afrika melakukan hubungan badan dengan seekor monyet. Selanjutnya menulari bule AS. Penyakit ini kemudian berkembang pesat di seluruh dunia pasca mewabahnya perilaku sex bebas.
2. SAPI GILA
Penyakit sapi gila pertama kali ditemukan di Inggris tahun 1986. Mulanya menyerang hewan ternak. Namun kemudian si virus berekspansi menyerang manusia dengan varian baru. Pada manusia, objek yang diserang adalah sistem saraf atau otak. Orang yang terinfeksi penyakit sapi gila umumnya akan kehilangan kendali atas tubuhnya. Dia akan kesulitan untuk berbicara, berjalan bahkan berdiri.
3. FLU BURUNG
Flu burung adalah penyakit lama. Muncul pertama kali di Italia lebih dari satu abad yang lalu. Mulanya dianggap penyakit biasa karena menyasar hewan ternak yang kurang telaten menjaga kesehatan. Namun kemudian virus H5N1 semakin ngelunjak dan mulai menyerang manusia. Puncak kejayaan penyakit flu burung terjadi tahun 2000-2007.
4. FLU BABI
Sama seperti flu burung, flu babi adalah penyakit yang menyerang pernapasan manusia. Hanya beda kode virus saja. Flu burung H5N1, flu babi H1N1. Flu babi sendiri ditemukan pertama kali tahun 1976 di Amerika Serikat. Namun sudah dikenali sebagai penyakit musiman sejak tahun 1919. Flu babi lalu mulai promo ke berbagai negara dan tercatat menyerang warga Luzon, Filipina tahun 2007.
5. EBOLA
Ebola pertama kali ditemukan tahun 1976 di Kongo, Afrika. Virus berasal dari monyet dan kelelawar pemakan buah. Penderita Ebola akan mengalami kesulitan pembekuan darah. Darah akan mengucur dengan sendirinya dari hidung, mulut atau bekas suntikan. Muntah darah, batuk berdarah, hingga berak berdarah adalah tanda akut dari mengganasnya virus dari tubuh seseorang yang terjangkiti.
6. SARS
Pertama kali muncul di China tahun 2002. Penyakit SARS tergolong mematikan dan menyerang pernapasan manusia. Pemerintah China sempat menutupi epidemi penyakit ini saat pertama kali ditemukan. Namun setelah SARS menyebar diberbagai negara dalam hitungan bulan dengan korban tewas mencapai 775 orang ratusan ribu ternak, barulah pemerintah China membuka diri dan mengajak dunia internasional bersama memeranginya.
7. CORONA
Belajar dari penyakit SARS, pemerintah China enggan menyembunyikan wabah virus yang bermula dari kota Wuhan dan sekitarnya. Mereka mengisolasi kota dan melarang warganya untuk berpergian. Penyakit yang berasal dari virus Corona menyerang sistem pernapasan manusia dengan melumpuhkan fungsi paru-paru. Virus ditengarai berasal dari kelelawar dan ular yang dijual bebas di pasaran. Virus ini sangat mematikan, karena hanya butuh waktu hitungan hari untuk mengakhiri riwayat hidup seseorang.
Melansir Medical News Today, virus Corona bukan pertama kali ditemukan dan terjadi di Wuhan. Virus Corona sejatinya telah diidentifikasi pada 1937.
Saat itu peneliti menemukan virus Corona terdapat di tubuh unggas yang mengalami infeksi bronkitis. Virus Corona pertama itu memiliki kemampuan untuk menghancurkan stok unggas secara serius.
Setelah kejadian pertama, para ilmuwan telah menemukan bahwa virus Corona dapat menginfeksi tikus, anjing, kucing, kalkun, kuda, babi, dan hewan ternak.
Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, virus Corona yang menyerang manusia baru ditemukan pada tahun 1960-an.
Sementara varian terbaru Corona, 2019-nCoV mewabah dan menjadi peringatan serius bagi dunia. Putusan ini diambil setelah jumlah pengidap terus bertambah dan terjadi penularan antarmanusia di luar China.
Nama virus ini sebenarnya adalah virus yang banyak ditemukan pada binatang. Tapi, kadang virus corona yang menginfeksi hewan bisa menular ke manusia dan menjadi virus corona manusia yang baru. Virus korona yang menyerang manusia pertama kali diidentifikasi pada pertengahan 1960-an.
Virus MERS ditularkan dari unta ke manusia. Sementara, virus corona yang baru ditemukan di China ditengarai ditularkan oleh ular atau kelelawar. SARS diyakini ditularkan oleh musang ke manusia.
Virus corona yang menginfeksi binatang ini terbagi menjadi empat sub-kelompok utama yang dikenal sebagai alfa, beta, gama, dan delta. Selama ini, virus corona yang menular dari binatang ke manusia adalah corona tipe alfa dan beta.
Sejauh ini tercatat ada empat corona alfa yang sudah menyerang manusia, yaitu HCoV-229E; HCoV-NL63; HCoV-OC43; dan HCoV-HKU1. Sementara untuk corona beta, sudah ada tiga yang diidentifikasi, SARS, MERS-CoV, dan 2019-nCoV.
Virus Corona alfa tidak seganas virus corona beta. Faktanya, banyak orang di seluruh dunia yang terinfeksi dengan virus corona jenis ini, seperti dilansir dari situs badan kesehatan (CDC) Amerika Serikat (AS).
Corona alfa hanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan bagian atas ringan hingga sedang, seperti flu biasa. Virus Corona alfa pun biasanya hanya menginfeksi dalam waktu singkat.
Sedangkan SARS; MERS; dan 2019-nCoV merupakan virus Corona beta yang menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia atau bronkitis. Penyakit ini bisa merenggut nyawa lantaran ia menginfeksi paru-paru dan membuat penderita sulit bernapas.
Kesulitan bernapas ini membuat pasokan oksigen di tubuh berkurang hingga akhirnya bisa menyebabkan kematian.
Tujuh virus corona yang sudah diketahui dapat menginfeksi manusia adalah:
1. HCoV-229E (alpha coronavirus)
Virus ini pertama kali dilaporkan menginfeksi manusia pada pertengahan 1960-an. Mereka yang terinfeksi virus ini dilaporkan memiliki tanda-tanda flu biasa. Virus ini lebih mudah menyerang anak-anak dan lanjut usia. Sejauh ini, belum dilaporkan penularan virus ini sampai menimbulkan korban jiwa, seperti dilaporkan jurnal Hindawi.
2. HCoV-NL63 (alpha coronavirus)
Kasus manusia yang terinfeksi virus ini pertama kali diisolasi di Amsterdam pada 2004. Virus itu menginfeksi seorang bayi tujuh bulan. Ia menderita infeksi pernapasan mirip bronkhitis, seperti tertulis pada Institut Kesehatan nasional AS (NCBI).
3. HCoV-OC43 (beta coronavirus)
Virus corona tipe ini adalah virus yang biasa menyebabkan flu. Ini adalah varian virus corona yang lebih umum di beberapa bagian dunia. Penelitian terbaru menunjukkan virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah yang parah pada anak-anak.
Subtipe OC43 (HCoV-OC43) adalah virus corona manusia yang lebih umum di beberapa bagian dunia.Penelitian terbaru menunjukkan virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah yang parah pada anak-anak, seperti dilaporkan NCBI.
4. HCoV-HKU1 (beta coronavirus),
Virus ini ditemukan pada 2005 pada pasien di Hong Kong. Mengutip Institut Kesehatan Nasional AS, saat itu virus ini menginfeksi kakek berusia 71 tahun yang baru kembali dari Shenzhen, China.
5. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS),
SARS-CoV merupakan sindrom pernafasan akut yang parah dan pertama kali diidentifikasi di China pada November 2002. Para ilmuwan juga belum yakin hewan apa yang menjadi sumber penularan virus ini ke manusia.
Diperkirakan virus ini bermula dari kelelawar yang kemudian menyebar ke hewan lain, seperti musang. Manusia pertama yang terinfeksi virus ini berada di provinsi Guangdong, China Selatan, seperti tertulis di situs WHO.
Virus corona ini mengakibatkan wabah dengan 8.098 kemungkinan kasus termasuk 774 kematian pada 2002-2003, atau sekitar 9 persen pasien yang terjangkit SARS tewas.
4. HCoV-HKU1 (beta coronavirus),
Virus ini ditemukan pada 2005 pada pasien di Hong Kong. Mengutip Institut Kesehatan Nasional AS, saat itu virus ini menginfeksi kakek berusia 71 tahun yang baru kembali dari Shenzhen, China.
5. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS),
SARS-CoV merupakan sindrom pernafasan akut yang parah dan pertama kali diidentifikasi di China pada November 2002. Para ilmuwan juga belum yakin hewan apa yang menjadi sumber penularan virus ini ke manusia.
Diperkirakan virus ini bermula dari kelelawar yang kemudian menyebar ke hewan lain, seperti musang. Manusia pertama yang terinfeksi virus ini berada di provinsi Guangdong, China Selatan, seperti tertulis di situs WHO.
Virus corona ini mengakibatkan wabah dengan 8.098 kemungkinan kasus termasuk 774 kematian pada 2002-2003, atau sekitar 9 persen pasien yang terjangkit SARS tewas.
MERS-CoV pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012. Hingga 1 Agustus 2013, terdapat 94 kasus MERSCoV dan 47 meninggal. Negara yang terjangkit: Saudi Arabia, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris, Jerman, Perancis, Italia dan Tunisia.
WHO menyebut bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa unta dromedaris adalah inang penampung utama untuk MERS-CoV. Unta ini juga menjadi hewan penular infeksi MERS pada manusia. Namun, peran pasti unta dromedari dalam penularan virus dan rute penularan yang tepat masih belum diketahui.
7. 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV
Virus corona jenis baru, 2019-nCoV, dapat menular dari hewan ke manusia dan antar manusia. Gejala yang dialami orang ketika terjangkit virus ini antara lain batuk, flu, demam, sesak nafas, kesulitan pernafasan, gagal nafas, gagal ginjal, hingga mengakibatkan kematian.
Sampai saat ini, kemunculan virus corona jenis baru di pusat kota Wuhan, China, maupun laju perkembangan dan mutasi virus corona belum dikaitkan dengan dampak perubahan lingkungan seperti berkurangnya tutupan lahan dan perubahan iklim atau cuaca.
Lihat juga:RS Virus Corona di China Siap Beroperasi
Untuk itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat ada tidaknya kaitan antara perubahan iklim dengan perkembangan mutasi virus tersebut
Mengutip Antara, Virus Corona 2019-nCoV resmi diumumkan WHO, Organisasi Kesehatan Dunia, pada 9 Januari 2020. Tanda-tanda virus ini sendiri sudah dilaporkan sejak pertengahan 2019.
Virus corona jenis baru ini dikaitkan dengan wabah pneumonia yang terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Hingga Jumat (31/1) jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona baru di China 213 orang. sementara mereka yang terjangkiti virus tersebut mencapai hampir 2.000 orang di China. Sementara total yang terjangkit virus itu mencapai 9.356 orang.
Sejumlah kasus terkait orang dengan positif terjangkit virus 2019-nCoV telah ditemukan di Vietnam, Thailand, Filipina, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Amerika Serikat. (eks)