Ibuprofen adalah obat dengan fungsi untuk meredakan nyeri berbagai kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri otot, atau arthritis. Obat ini juga digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan dan sakit akibat pilek atau flu. Ibuprofen adalah golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Obat ini bekerja dengan menghalangi produksi substansi alami tubuh yang menyebabkan peradangan. Manfaatnya adalah membantu mengurangi bengkak, nyeri, atau demam. Jika Anda mengobati kondisi kronis seperti artritis, konsultasikan dengan dokter mengenai terapi non-obat dan/atau menggunakan obat lain untuk mengobati nyeri Anda.
Perhatikan juga bagian Peringatan yang tertera pada label produk. Periksa bahan pada label walaupun Anda pernah menggunakan produk tersebut sebelumnya. Pabrik dapat saja mengubah bahan-bahan yang terkandung. Produk-produk dengan nama mirip dapat mengandung bahan berbeda. Menggunakan produk yang salah dapat membahayakan Anda.
KEGUNAAN LAIN: Bagian ini berisi penggunaan obat ini yang tidak tercantum dalam label yang disetujui oleh profesional , tetapi mungkin diresepkan oleh ahli kesehatan Anda. Gunakan obat ini untuk kondisi yang tercantum dalam bagian ini jika hanya sudah diresepkan oleh ahli kesehatan Anda.
Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati serangan asam urat.
Dosis Ibuprofen
Bacalah panduan obat dan Brosur Informasi Pasien yang disediakan apotek, jika ada, sebelum Anda mendapatkan obat ini dan setiap kali Anda membeli ulang. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.
Minumlah ibuprofen, biasanya setiap 4-6 jam, dengan segelas air (240mL) kecuali jika dokter menganjurkan berbeda. Jangan berbaring selama minimal 10 menit setelah meminum obat. Jika Anda mengalami sakit perut saat menggunakan obat ini, barengi dengan makanan, susu, atau antasida.
Dosis selalu diberikan berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan bagaimana Anda merespon terapi. Untuk menurunkan risiko perdarahan lambung dan efek samping lain, gunakan dosis obat efektif paling rendah sesingkat mungkin. Jangan meningkatkan dosis atau menggunakannya lebih sering dari yang dianjurkan dokter atau label kemasan. Untuk kondisi lain seperti artritis, lanjutkan penggunaan obat ini sesuai anjuran dokter.
pada anak kecil, dosis berdasarkan berat badan anak. Bacalah aturan kemasan untuk dosis yang tepat untuk berat badan anak Anda. Konsultasikan dengan apoteker atau dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan bantuan dalam memilih produk non resep.
Untuk kondisi tertentu, seperti artritis, penggunaan obat membutuhkan waktu hingga 2 minggu secara teratur hingga merasakan manfaatnya. Ingatlah bahwa obat nyeri bekerja dengan baik jika segera dikonsumsi saat gejala awal nyeri dirasakan. Jika Anda menunggu hingga nyeri memburuk, obat mungkin tidak bekerja dengan baik.
Jika kondisi Anda tidak membaik atau memburuk, atau jika Anda berpikir Anda memiliki masalah kesehatan serius, segera cari bantuan medis. Jika Anda menggunakan obat nonresep untuk mengobati diri Anda atau anak untuk demam atau nyeri, konsultasikan dengan dokter jika demam memburuk atau menetap lebih dari 3 hari, atau jika nyeri memburuk atau menetap lebih dari 10 hari.
Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Bagaimana cara penyimpanan Ibuprofen?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis Ibuprofen untuk orang dewasa?
Dosis ibuprofen untuk dewasa pengidap nyeri haid: 200-400 mg secara oral setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
Dosis ibuprofen untuk dewasa pengidap osteoarthritis: 400-800 mg secara oral setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan.
Dosis ibuprofen untuk dewasa pengidap rheumatoid arthritis: dosis awal: 400-800 mg secara oral setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan.
Dosis ibuprofen untuk dewasa pengidap nyeri: Oral: Nyeri ringan hingga sedang:200-400 mg secara oral setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Dosis lebih dari 400 mg tidak terbukti memiliki efikasi lebih besar. Lewat infus: (pasien harus terhidrasi dengan baik sebelum pemberian Ibuprofen IV) Nyeri: 400-800 mg secara intravena selama 30 menit setiap 6 jam sesuai kebutuhan.
Dosis ibuprofen untuk dewasa pengidap demam: Oral: 200-400 mg secara oral setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Lewat infus: (pasien harus terhidrasi dengan baik sebelum pemberian Ibuprofen IV) Demam: Awal: 400 mg secara intravena selama 30 menitRumatan: 400 mg setiap 4-6 jam atau 100-200 mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan.
Bagaimana dosis Ibuprofen untuk anak-anak?
Dosis ibuprofen untuk anak pengidap demam: Lebih dari 6 bulan hingga 12 tahun:10 mg/kg/dosis secara oral setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan.
Dosis ibuprofen untuk anak pengidap nyeri: Bayi dan Anak: 4-10 mg/kg secara oral setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan.Dosis maksimal harian yang dianjurkan yaitu 40 mg/kg.
Dosis ibuprofen untuk anak pengidap rheumatoid arthritis: 6 bulan hingga 12 tahun:Normal: 30-40 mg/kg/hari dalam 3-4 dosis terbagi; mulai dari dosis terendah dan titrasi; pasien dengan penyakit lebih ringan dapat diobati dengan 20 mg/kg/hari;
Dosis ibuprofen untuk anak pengidap cystic fibrosis: Oral: Kronik (lebih dari 4 tahun) 2 kali sehari disesuaikan untuk mempertahankan konsentrasi serum 50-100 mcg/mL berkaitan dengan perlambatan perkembangan penyakit pada pasien anak dengan penyakit paru ringan.
Dosis ibuprofen untuk anak pengidap Patent Ductus Arteriosus: Ibuprofen lysine:usia kehamilan ≤32 minggu, BB lahir: 500-1500 g:Dosis awal: 10 mg/kg, diikuti dengan 2 dosis 5 mg/kg setelah 24 dan 48 jam
Dalam dosis apakah Ibuprofen tersedia?
Suspension, Oral: 100 mg/5 mL.
Efek Samping
Efek samping apa yang dapat dialami karena Ibuprofen?
Cari bantuan tenaga medis segera jika Anda mengalami reaksi alergi: gatal-gatal; kesulitan bernapas; bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius dari ibuprofen, seperti:
- Nyeri dada, lemas, sesak, bicara melantur, masalah penglihatan atau hilang keseimbangan
- Feses berwarna hitam, berdarah, atau memiliki tekstur cair dan lengket, batuk darah atau muntah seperti kopi
- Bengkak atau berat badan naik drastis
- Sulit atau jarang buang air kecil
- Mual, nyeri perut atas, gatal, tidak napsu makan, urin gelap, BAB dempul, sakit kuning (kulit atau mata menguning)
- Demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala dengan lepuhan, mengelupas, dan ruam kulit merah
- Memar, kesemutan berat, baal, nyeri, lemah otot; atau
- Sakit kepala berat, kaku leher, menggigil, peningkatan sensitivitas pada cahaya, dan/atau kejang (konvulsi)
- Efek samping yang lebih ringan dari ibuprofen adalah:
- Sakit perut, maag, diare, sembelit
- Kembung
- Pusing, sakit kepala, gugup
- Gatal atau ruam kulit
- Telinga berdenging
- Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Pencegahan & Peringatan
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Ibuprofen?
Sebelum menggunakan Ibuprofen:
Informasikan dokter dan apoteker jika Anda alergi Ibuprofen, aspirin atau NSAIDs lain seperti ketoprofen (Orudis KT, Actron) dan naproxen (Aleve, Naprosyn), obat lain, atau bahan inaktif pada Ibuprofen yang Anda berencana gunakan. Tanyakan pada apoteker atau perika label kemasan untuk daftar kandungan inaktif
Informasikan dokter dan apoteker Anda obat resep dan non resep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan atau berencana gunakan. Pastikan menyebut obat yang ada pada daftar PERINGATAN PENTING dan obat berikut ini: angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors seperti benazepril (Lotensin), captopril (Capoten), enalapril (Vasotec), fosinopril (Monopril), lisinopril (Prinivil, Zestril), moexipril (Univasc), perindopril (Aceon), quinapril (Accupril), ramipril (Altace), dan trandolapril (Mavik); diuretik (‘pil air’); lithium (Eskalith, Lithobid); dan methotrexate (Rheumatrex). Dokter dapat mengubah dosis atau memonitor ketat efek samping yang timbul
Jangan menggunakan Ibuprofen nonresep dengan obat lain kecuali jika dokter memberitahu Anda harus menggunakannya
Informasikan dokter jika Anda menderita atau pernah menderita kondisi yang disebutkan pada daftar PERINGATAN PENTING atau asma, khususnya jika Anda juga sering pilek atau hidung tersumbat atau polip hidung (bengkak di dalam hidung); bengkak pada tangan, lengan, kaki, ankle, atau kaki bagian bawah; lupus (kondisi dimana tubuh menyerang jaringan dan organ tubuhnya sendiri, sering terjadi pada kulit, sendi, darah, dan ginjal); atau penyakit ginjal atau hati. Jika Anda memberikan Ibuprofen pada anak, beritahukan dokter anak jika anak tidak meminum air atau kehilangan cairan dari muntah atau diare berulang
Informasikan dokter jika Anda sedang hamil, khususnya beberapa bulan terakhir kehamilan; berencana hamil; atau sedang menyusui. Jika Anda akan hamil dan sedang konsumsi Ibuprofen, hubungi dokter Anda
Jika Anda akan melakukan operasi, seperti operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan Ibuprofen
Jika Anda memiliki phenylketonuria (PKU, sebuah keadaan turunan dimana harus melakukan diet khusus untuk mencegah retardasi mental), baca label kemasan dengan cermat. Beberapa jenis Ibuprofen dapat diberikan pemanis aspartame, sumber phenylalanine
Apakah Ibuprofen aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai apakah ibuprofen aman untuk ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
A= Tidak berisiko
B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C= Mungkin berisiko
D= Ada bukti positif dari risiko
X= Kontraindikasi
N= Tidak diketahui
Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Ibuprofen?
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.Beritahukan pada dokter semua obat yang Anda gunakan, khususnya:
Aspirin atau NSAIDs lain seperti naproxen (Aleve, Naprosyn, Naprelan, Treximet), celecoxib (Celebrex), diclofenac (Arthrotec, Cambia, Cataflam, Voltaren, Flector Patch, Pennsaid, Solareze), indomethacin (Indocin), meloxicam (Mobic), dan lain-lain
Obat jantung dan tekanan darah seperti benazepril (Lotensin), enalapril (Vasotec), lisinopril (Prinivil, Zestril), quinapril (Accupril), ramipril (Altace), dan lain-lain
Lithium (Eskalith, Lithobid)
Diuretik (pil air) seperti furosemide (Lasix)
Methotrexate (Rheumatrex, Trexall)
Steroids (prednisone dan lain-lain)
Pengencer darah seperti warfarin (Coumadin, Jantoven)
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Ibuprofen?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Ibuprofen?
Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:
Anemia
Asma
Masalah perdarahan
Pembekuan darah
Edema (retensi air atau pembengkakan badan)
Riwayat serangan jantung
Penyakit jantung (misalnya penyakit jantung kongestif)
Tekanan darah tinggi
Penyakit ginjal
Penyakit hati (misalnya hepatitis)
Ulkus atau perdarahan lambung atau usus
Riwayat stroke—gunakan dengan hati-hati. Obat ini dapat memperburuk kondisi
Riwayat sensitif pada Aspirin—obat ini TIDAK boleh diberikan pada pasien dengan kondisi ini
Diabetes—gunakan dengan hati-hati. Bentuk suspensi obat ini mengandung gula
Operasi jantung (misalnya, coronary artery bypass graft [CABG] surgery)—obat ini TIDAK boleh digunakan untuk meredakan nyeri sebelum atau sesudah operasi
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Gejala-gejala overdosis, yaitu:
Pusing
bibir, mulut dan hidung berwarna biru
Napas lambat atau henti napas singkat
Pergerakan mata yang cepat dan tidak terkontrol
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.***
Sumber : https://hellosehat.com/obat/ibuprofen/