Kopi masuk dalam daftar jajaran minuman populer semua kalangan. Minuman ini bisa tersedia berbagai variasi dan bisa disajikan hangat maupun dingin. Salah satu manfaat minum kopi yang umumnya diketahui banyak sebagai pengusir kantuk. Namun, bukan hanya itu saja. Minum kopi ternyata berdampak baik pada kesehatan otak Anda. Penasaran apa saja manfaatnya?
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa minum 3-5 cangkir kopi setiap hari bisa mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 21 persen.
"Konsumsi kopi dalam jumlah terbatas bisa memainkan peran penting dalam mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung," kata profesor Doutor AntAnio Vaz Carneiro dari Faculdade de Medicine da Universidade de Lisboa, Portugal.
Hasil penelitian ini diterbitkan oleh Institute for Scientific Information on Coffee (ISIC) yang menyoroti peran faktor gaya hidup dalam pengurangan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Selain mengurangi risiko penyakit jantung, minum 3-4 cangkir kopi per hari juga dikatakan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 25 persen, dibandingkan dengan tidak mengonsumsi kopi sama sekali atau kurang dari dua cangkir per hari.
Manfaat minum kopi bagi kesehatan otak
Manfaat minum kopi akan Anda dapatkan jika asupannya sesuai, diminum di waktu yang tepat, dan pilihan kopinya juga berkualitas. Beberapa manfaat minum kopi pada kesehatan otak yang mungkin Anda dapatkan, meliputi:
1. Meningkatkan fokus
Menurut sebuah studi, kandungan kafein pada kopi dapat memengaruhi fungsi otak. Kafein yang terbawa oleh aliran darah berinteraksi dengan reseptor adenosin dan merangasang produksi serotonin, dopamin, dan nonadrenalin. Ketiga senyawa ini membuat Anda jadi lebih waspada dan fokus, yang membuat proses berpikir jadi lebih efisien.
Ketiga senyawa tersebut juga bantu memperbaiki suasana hati.
2. Mempertajam daya ingat
Selain membuat Anda lebih waspada, kafein juga dapat meningkatkan ketajaman memori. Tanpa memerintah otak untuk mengingat sesuatu, kafein dapat merangsang otak untuk mengingat suatu hal yang mungkin dilupakan.
Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, kafein bisa juga menghasilkan ingatan yang tidak akurat.
Peningkatan daya ingat akibat adanya kafein di otak cenderung lebih sering terjadi pada orang yang jarang minum kopi.
3. Menurunkan risiko penyakit otak dan saraf
Sama seperti bagian tubuh yang lainnya, otak juga akan mengalami penurunan fungsi. Berbagai penyakit pun dapat menyerang otak Anda, salah satunya demensia dan Alzheimer. Penyakit tersebut menyebabkan daya ingat dan kemampuan berpikir memburuk serta perubahan perilaku dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Risiko kedua penyakit ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Namun, perkembangan penyakitnya dapat diperlambat dengan minum kopi. Periset percaya bahwa kandungan antioksidan dan senyawa antiradang yang terkandung pada kopi dapat mengurangi peradangan pada sel-sel otak.
Selain demensia dan Alzeheimer, kandungan kafein pada kopi juga dipercaya membantu mencegah penyakit Parkinson. Penyakit ini menandakan bahwa sel-sel saraf di otak yang memproduksi dopamin rusak atau mati. Akibatnya, gerakan tubuh akan terganggu dan menimbulkan tremor pada tubuh.
Baca Juga : Makanan yang Tidak Boleh bagi Penderita Asam Urat Dan Kolesterol
Sebuah studi oleh Nephrology Dialysis Transplantation yang dilakukan sebagai bagian dari Survei Pemeriksaan Kesehatan Gizi Nasional menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak kafein dapat menurunkan risiko kematian untuk pasien penyakit ginjal kronik. Bahkan, hasil ini didapat setelah mempertimbangkan faktor lain seperti usia, berat badan, jenis kelamin, ras, tekanan darah, kebiasaan merokok, dan penyakit lainnya.
Periset dari penelitian tersebut memeriksa data kesehatan 4.863 warga Amerika Serikat dengan gangguan ginjal kronis pada tahun 1999 hingga 2010.
Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kualitas hidup pada kelompok dua meningkat sebesar 12 persen, kelompok ketiga 22 persen, dan kelompok keempat 24 persen. Sementara kelompok satu memiliki persentase lebih rendah dibanding yang lainnya.
Kenapa kopi bisa memperpanjang usia pasien sakit ginjal kronis? Periset sepakat bahwa kafein pada kopi membawa dampak positif pada pembuluh darah, yaitu meningkatkan fungsi pembuluh darah jadi lebih baik.
“Mengarahkan pasien dengan gangguan ginjal untuk mengasup kafein mungkin bisa mengurangi risiko kematian,” ujar dr. Miguel Bigotte Vieira, salah satu periset dari Nephrology Dialysis Transplantation, seperti dilansir dari laman Health Line.
JANGAN TERLALU BERLEBIH.
Semua yang berlebih umumnya akan menimbulkan hal yang tidak baik.
Jessianna Saville, RDN, ahli gizi untuk pasien ginjal menjelaskan bahwa kopi memang boleh dikonsumsi pasien penyakit ginjal. Namun, jika asupannya terlalu banyak, berbagai masalah lain juga bisa terjadi. Misalnya lonjakan tekanan darah secara mendadak. Kondisi ini tentunya tidak baik bagi pasien penyakit ginjal atau orang sehat sekalipun.
Perlu diingatkan kembali bahwa orang yang sakit ginjal kronis diwajibkan untuk membatasi asupan cairan. Jadi, mereka harus menyesuaikan banyaknya kopi dengan kebutuhan cairan yang dianjurkan oleh dokter. Selain cairan, asupan mineral untuk pasien penyakit ginjal juga harus dibatasi, salah satunya kalium.
Kalium sangat berpengaruh pada kinerja ginjal. Orang dengan disfungsi ginjal atau gangguan ginjal tidak dapat memproses kalium dengan baik. Akibatnya, kalium bisa menumpuk dalam aliran darah dan menyebabkan terganggunya ritme jantung.
Secangkir kopi mengandung 116 mg kalium dan asupan kalium per hari orang dengan gangguan ginjal tidak boleh lebih dari 2.000 mg. Itulah sebabnya walaupun kopi memiliki manfaat bagi orang yang sakit ginjal kronis, asupannya tetap harus dibatasi. Ahli kesehatan merekomendasikan bahwa pasien ginjal sebaiknya tidak minum kopi lebih dari tiga cangkir setiap hari.
Selain kalium, kopi sering kali ditambahkan susu atau krimer. Tambahan zat tersebut mengandung mineral yang mudah diserap tubuh sehingga memengaruhi kadar mineral yang seharusnya dibatasi pasien penyakit ginjal. Untungnya, jenis kopi hitam lebih rendah natrium, protein, fosfor, dan juga kalori sehingga lebih aman diminum pasien penyakit ginjal.
Kandungan bahan aktif pada kopi
Kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif yang dapat menjaga kesehatan tubuh Anda, termasuk otak. Nah, sebagian besar yang senyawa tersebut adalah antioksidan yang mampu melawan kerusakan akibat radikal bebas dalam sel. Beberapa bahan aktif pada kopi yang menyehatkan tersebut, antara lain:
Kafein. Zat psikoakif yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat.
Asam klorogenik (CGA). Antioksidan polifenol yang berperan dalam metabolisme gula darah dan mengatur tekanan darah tinggi.
Cafestol dan kahweol. Minyak alami kopi yang baik untuk hati dan melindungi sel-sel tubuh tetap sehat.
Trigonelline. Senyawa alkaloid yang berperan dalam pengolahan asam nikotinat (vitamin B3), mencegah gigi berlubang, dan menghambat pertumbuhan bakteri.
Banyaknya jumlah setiap zat pada kopi sangat bervariasi, tergantung jenis biji kopi, bagaimana biji kopi diolah, dan seberapa banyak Anda minum kopi.***
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa minum 3-5 cangkir kopi setiap hari bisa mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 21 persen.
"Konsumsi kopi dalam jumlah terbatas bisa memainkan peran penting dalam mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung," kata profesor Doutor AntAnio Vaz Carneiro dari Faculdade de Medicine da Universidade de Lisboa, Portugal.
Hasil penelitian ini diterbitkan oleh Institute for Scientific Information on Coffee (ISIC) yang menyoroti peran faktor gaya hidup dalam pengurangan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Selain mengurangi risiko penyakit jantung, minum 3-4 cangkir kopi per hari juga dikatakan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 25 persen, dibandingkan dengan tidak mengonsumsi kopi sama sekali atau kurang dari dua cangkir per hari.
Manfaat minum kopi bagi kesehatan otak
Manfaat minum kopi akan Anda dapatkan jika asupannya sesuai, diminum di waktu yang tepat, dan pilihan kopinya juga berkualitas. Beberapa manfaat minum kopi pada kesehatan otak yang mungkin Anda dapatkan, meliputi:
1. Meningkatkan fokus
Menurut sebuah studi, kandungan kafein pada kopi dapat memengaruhi fungsi otak. Kafein yang terbawa oleh aliran darah berinteraksi dengan reseptor adenosin dan merangasang produksi serotonin, dopamin, dan nonadrenalin. Ketiga senyawa ini membuat Anda jadi lebih waspada dan fokus, yang membuat proses berpikir jadi lebih efisien.
Ketiga senyawa tersebut juga bantu memperbaiki suasana hati.
2. Mempertajam daya ingat
Selain membuat Anda lebih waspada, kafein juga dapat meningkatkan ketajaman memori. Tanpa memerintah otak untuk mengingat sesuatu, kafein dapat merangsang otak untuk mengingat suatu hal yang mungkin dilupakan.
Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, kafein bisa juga menghasilkan ingatan yang tidak akurat.
Peningkatan daya ingat akibat adanya kafein di otak cenderung lebih sering terjadi pada orang yang jarang minum kopi.
3. Menurunkan risiko penyakit otak dan saraf
Sama seperti bagian tubuh yang lainnya, otak juga akan mengalami penurunan fungsi. Berbagai penyakit pun dapat menyerang otak Anda, salah satunya demensia dan Alzheimer. Penyakit tersebut menyebabkan daya ingat dan kemampuan berpikir memburuk serta perubahan perilaku dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Risiko kedua penyakit ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Namun, perkembangan penyakitnya dapat diperlambat dengan minum kopi. Periset percaya bahwa kandungan antioksidan dan senyawa antiradang yang terkandung pada kopi dapat mengurangi peradangan pada sel-sel otak.
Selain demensia dan Alzeheimer, kandungan kafein pada kopi juga dipercaya membantu mencegah penyakit Parkinson. Penyakit ini menandakan bahwa sel-sel saraf di otak yang memproduksi dopamin rusak atau mati. Akibatnya, gerakan tubuh akan terganggu dan menimbulkan tremor pada tubuh.
Baca Juga : Makanan yang Tidak Boleh bagi Penderita Asam Urat Dan Kolesterol
Sebuah studi oleh Nephrology Dialysis Transplantation yang dilakukan sebagai bagian dari Survei Pemeriksaan Kesehatan Gizi Nasional menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak kafein dapat menurunkan risiko kematian untuk pasien penyakit ginjal kronik. Bahkan, hasil ini didapat setelah mempertimbangkan faktor lain seperti usia, berat badan, jenis kelamin, ras, tekanan darah, kebiasaan merokok, dan penyakit lainnya.
Periset dari penelitian tersebut memeriksa data kesehatan 4.863 warga Amerika Serikat dengan gangguan ginjal kronis pada tahun 1999 hingga 2010.
Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kualitas hidup pada kelompok dua meningkat sebesar 12 persen, kelompok ketiga 22 persen, dan kelompok keempat 24 persen. Sementara kelompok satu memiliki persentase lebih rendah dibanding yang lainnya.
Kenapa kopi bisa memperpanjang usia pasien sakit ginjal kronis? Periset sepakat bahwa kafein pada kopi membawa dampak positif pada pembuluh darah, yaitu meningkatkan fungsi pembuluh darah jadi lebih baik.
“Mengarahkan pasien dengan gangguan ginjal untuk mengasup kafein mungkin bisa mengurangi risiko kematian,” ujar dr. Miguel Bigotte Vieira, salah satu periset dari Nephrology Dialysis Transplantation, seperti dilansir dari laman Health Line.
JANGAN TERLALU BERLEBIH.
Semua yang berlebih umumnya akan menimbulkan hal yang tidak baik.
Jessianna Saville, RDN, ahli gizi untuk pasien ginjal menjelaskan bahwa kopi memang boleh dikonsumsi pasien penyakit ginjal. Namun, jika asupannya terlalu banyak, berbagai masalah lain juga bisa terjadi. Misalnya lonjakan tekanan darah secara mendadak. Kondisi ini tentunya tidak baik bagi pasien penyakit ginjal atau orang sehat sekalipun.
Perlu diingatkan kembali bahwa orang yang sakit ginjal kronis diwajibkan untuk membatasi asupan cairan. Jadi, mereka harus menyesuaikan banyaknya kopi dengan kebutuhan cairan yang dianjurkan oleh dokter. Selain cairan, asupan mineral untuk pasien penyakit ginjal juga harus dibatasi, salah satunya kalium.
Kalium sangat berpengaruh pada kinerja ginjal. Orang dengan disfungsi ginjal atau gangguan ginjal tidak dapat memproses kalium dengan baik. Akibatnya, kalium bisa menumpuk dalam aliran darah dan menyebabkan terganggunya ritme jantung.
Secangkir kopi mengandung 116 mg kalium dan asupan kalium per hari orang dengan gangguan ginjal tidak boleh lebih dari 2.000 mg. Itulah sebabnya walaupun kopi memiliki manfaat bagi orang yang sakit ginjal kronis, asupannya tetap harus dibatasi. Ahli kesehatan merekomendasikan bahwa pasien ginjal sebaiknya tidak minum kopi lebih dari tiga cangkir setiap hari.
Selain kalium, kopi sering kali ditambahkan susu atau krimer. Tambahan zat tersebut mengandung mineral yang mudah diserap tubuh sehingga memengaruhi kadar mineral yang seharusnya dibatasi pasien penyakit ginjal. Untungnya, jenis kopi hitam lebih rendah natrium, protein, fosfor, dan juga kalori sehingga lebih aman diminum pasien penyakit ginjal.
Kandungan bahan aktif pada kopi
Kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif yang dapat menjaga kesehatan tubuh Anda, termasuk otak. Nah, sebagian besar yang senyawa tersebut adalah antioksidan yang mampu melawan kerusakan akibat radikal bebas dalam sel. Beberapa bahan aktif pada kopi yang menyehatkan tersebut, antara lain:
Kafein. Zat psikoakif yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat.
Asam klorogenik (CGA). Antioksidan polifenol yang berperan dalam metabolisme gula darah dan mengatur tekanan darah tinggi.
Cafestol dan kahweol. Minyak alami kopi yang baik untuk hati dan melindungi sel-sel tubuh tetap sehat.
Trigonelline. Senyawa alkaloid yang berperan dalam pengolahan asam nikotinat (vitamin B3), mencegah gigi berlubang, dan menghambat pertumbuhan bakteri.
Banyaknya jumlah setiap zat pada kopi sangat bervariasi, tergantung jenis biji kopi, bagaimana biji kopi diolah, dan seberapa banyak Anda minum kopi.***